BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kehidupan Gereja memiliki suatu
komunitas yang kompleks. Hal ini dapat dilihat dari suatu pernyataan bahwa
Gereja adalah Umat Allah. Umat yang tidak saling memisahkan diri karena adanya
jabatan dalam Gereja namun tetap menjadi satu kesatuan utuh Gereja, yang
tentunya memiliki sikap persatuan yang kuat dan semakin terlibat aktif untuk
mengembangkan Gereja dan mewartakan Kerajaan Allah. Sebagai salah satu contoh ialah dengan adanya
petugas dan pelayan liturgi. Petugas dan pelayan liturgi saat ini mulai
terlibat aktif untuk melayani umat, misalnya dengan adanya asisten imam yang
membantu pastor memberikan komuni, melayani umat dengan doa di lingkungan, dan
sebagainya. Asisten iamm kini semakin eksistensi dalam kehidupan Gereja.
Sebagai pelayan liturgi, asisten imam memiliki peranan cukup besar untuk tugas
penggembalaan Umat Allah. Selain itu peranan umat saat ini juga semakin
dirasakan oleh seluruh anggota Gereja. Seperti yang kita ketahui bahwa Gereja
adalah Umat Allah. Sehingga Gereja memiliki sifat persaudaraan untuk selalu
bersatu sebagai komunitas jemaat Allah. Dengan demikian Gereja memiliki
kehidupan kompleks, yang tidak hanya karena struktur kehidupan Gereja, namun
juga karena adanya bidang pelayanan (liturgi) yang semakin dibutuhkan untuk
melayani umat.
Dalam kehidupan Gereja, kita sering
milihat bahwa Gereja memiliki petugas dan pelayan liturginya. Mungkin tanpa
kita sadari bahwa kita juga terlibat didalamnya. Namun tidak dapat dipungkiri
juga mungkin diantara kita ada yang belum mengetahui tentang petugas dan
pelayan liturgi. Contoh petugas dan pelayan liturgi ialah lektor, misdinar,
akolit, asisten imam. Mereka inilah yang dimaksudkan dengan petugas dan pelayan
liturgi. Tentunya mereka tidak asing lagi bagi kita, sebab kita sering
mendengar dan melihat mereka dalam kehidupan Gereja, misalnya pada saat
perayaan Ekaristi. Tidak jarang juga bahwa kita sering melupakan peranan mereka
masing-masing. Kadangkala kita kurang menghayati betapa pentingnya petugas dan
pelayan liturgi bagi kehidupan kita. Dengan demikian, makalah singkat ini akan
membahas tentang petugas dan pelayan liturgi, yang secara khusus membahas
tentang asisten imam.
B.
Rumusan
Masalah
- Apa pengertian asisten imam dan apa saja tugas-tugasnya?
- Apa syarat menjadi asisten imam dan bagaimana wewenang serta batasan asisten imam?
- Bagaimana saran/kritik/evaluasi dari hasil pengamatan tentang asisten imam di paroki-paroki kota Madiun?
C.
Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui tentang petugas dan pelayan liturgi yang secara khusus tentang
asisten imam, tugas-tugasnya, wewenang dan batasan asisten imam. Sehingga
dengan adanya pengamatan terhadap asisten imam di paroki-paroki kota Madiun,
kita dapat memberi kritik/saran/evaluasi yang baik, dengan harapan agar semakin
meningkatnya tali persaudaraan, meningkatkan semangat juang para asisten imam
dalam mengemban tugasnya dan semangat untuk mewartaan Kerajaan Allah kepada
sesama.
BAB
II
ASISTEN
IMAM
1.
Pengertian
Asisten Imam dan Tugas-Tugasnya
1.1
Asisten
Imam
Asisten imam adalah orang-orang
awam yang ditugaskan oleh Uskup untuk membantu imam menerimakan Komuni Kudus
dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh imam. Dari pengertian ini, kita
dapat mengetahui bahwa asisten imam merupakan sebuah jabatan yang diberikan
oleh Uskup untuk membantu imam. Asisten imam tidak memiliki kekuasaan atau
wewenang yang didirikan sendiri, namun memperolehnya karena diberikan oleh
Uskup, yakni untuk memberikan Komuni Kudus dan diberikan oleh imam untuk
melaksanakan tugas dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan dilantik menjadi Asisten Imam, ia tetap seorang awam, dan bukan
anggota hierarki/religius. Tetapi dengan anugerah istimewa Gereja melalui
Propaganda Fide, seorang bebas menerima atau menolak panggilan pelayanan
sebagai Asisten Imam. Selain itu, asisten imam juga merupakan seorang awam yang
dipanggil oleh Gereja untuk membantu pelayanan umat dalam bidang liturgi dan
rohani. Pelayanan sebagai asisten imam merupakan
sumber rahmat bagi yang mau menerimanya. Sebab ia juga menjadi pelayan umat
demi kemuliaan Allah. Adapun yang menjadi tujuan dari asisten imam yakni:
mengabdi ke hadirat Allah dalam Sakramen Ekaristi, pembangunan, petumbuhan dan
kelestarian Jemaat menjadi Tubuh Kristus yang hidup, dan membantu imam dalam
melaksanakan Tugas Imamat Kristus.
Pelayan menjadi asisten imam bersifat sukarela yakni tanpa menerima
gaji atau honor atau apa saja yang bersifat material dari Gereja atau Paroki
sebagai gaji atau upah. Asisten imam memiliki masa bakti yang bersifat
sementara yakni selama tiga tahun. Masa bakti bisa diperpanjang, dan bisa
diperpendek. Diperpanjang bila setelah habis masa baktinya, ia dapat dilantik
kembali, asal memenuhi syarat. Bisa juga diperpendek, apabila dalam perjalanan
waktu, seorang Asisten Imam mendapat kesulitan dalam rumah tangganya sehingga
menjadi batu sandungan umat, maka sebaiknya ia nonaktif atau berhenti
(mengundurkan diri), atas saran pastor paroki atau pemuka umat.
1.2
Tugas-Tugas
Asisten Imam
Asisten imam merupakan suatu
jabatan pelayanan yang amat istimewa. Sebab ia ialah seorang awam yang dipilih
oleh Gereja dalam tugas perutusan Jemaat Allah. Dalam hal ini kita dapat
melihat bahwa semua umat kristiani mendapat tugas yang sama yakni mewartakan
Injil kepada sesama. Tidak ada pemisahan dalam struktur kehidupan Gereja dengan
jabatan-jabatan tertentu. Dengan demikian, kita semua dipanggil untuk saling
melayani dengan penuh semangat Injili. Tugas-tugas yang harus diemban oleh
asisten imam yakni:
Ø Penerimaan
Komuni Suci kepada sesama umat beriman dalam Misa
Ø Pengiriman
Tubuh Kristus kepada umat yang sakit dan membutuhkan topangan dari santapan
rohani, seperti orang sakit, orang dalam penjara, Ibadat Sabda hari Minggu,
dll.
Ø Pemakaman
bagi warga paroki yang meninggal
Ø Medampingi
Imam pada saat menerimakan Sakramen Pengurapan orang sakit
Ø Memimpin
ibadat-ibadat non sakramental yang ditugaskan Pastor kepala Paroki, misalnya:
· Ibadat
Sabda harian, dipusat paroki & stasi, hari Minggu atau hari raya bila imam
berhalangan
· Selebrasi
Jalan Salib pada masa Prapaska
· Salve
Penghormatan Sakramen Mahakudus
· Ibadat
tuguran pada malam Kamis Putih
· Ibadat
pagi dan Ibadat Sore sebelum misa harian
2.
Syarat
Menjadi Asisten Imam, Wewenang dan Batasan Asisten Imam
2.1
Syarat
Menjadi Asisten Imam
Untuk menjadi asisten imam tidaklah
mudah. Hal ini disebabkan karena asisten imam memiliki tugas mulia dalam
kehidupan Gereja. Sehingga orang yang ingin menjadi asisten imam harus memiliki
kriteria atau syarat yang telah ditentukan oleh Gereja. Dengan demikian asisten
imam tidaklah dipilih dengan sembarangan saja, melainkan melalui proses agar
orang yang ingin menjadi asisten imam sungguh betul-betul menghayati tugas yang
dilaksanakan. Adapun syarat-syarat menjadi asisten imam, yaitu:
Ø Teladan
indah bagi seluruh umat, dalam hal hidup suci dan sikap hormat terhadap
Sakramen Ekaristi
Ø Bersedia
membantu imam melayani kebutuhan umat beriman akan santapan Tubuh Kristus, dan
ikut membangun jemaat menjadi Tubuh Kristus yang hidup.
Ø Diusulkan,
baik oleh umat beriman maupun imam
2.2
Wewenang
dan Batasan Asisten Imam
Dalam kehidupan Gereja, asisten
imam memiliki suatu kewenangan dan batasan dalam menunaikan tugasnya. Tentunya
kewenangan ini tidak dibentuk oleh asisten imam itu sendiri melainkan dibentuk
oleh Gereja, dan memiliki batasan tertentu dalam menunaikan tugasnya. Adapun
wewenang dan batasan asisten imam yakni:
Ø Asisten
imam diangkat oleh Uskup atas usulan umat dan Pastor Paroki
Ø Asisten
imam bertugas selama berlakunya Surat Keputusan Uskup
Ø Asisten
imam tidak diperkenankan melakukan hal-hal yang merupakan hak khusus imam atau
bersifat presidensial (hal-hal khusus untuk “presiden” maksudya imam)
Ø Asisten
imam bertugas selama bantuannya dinilai baik, diperlukan, dan diminta oleh
Pastor Kepala Paroki
Ø Asisten
imam terbatas oleh kemampuannya menyediakan teladan imam yang baik, dan
kesanggupan dan kemampuannya membantu imam melayani kebutuhan umat beriman akan
santapan tubuh Kristus, dan ikut membangun jemaat menjadi Tubuh Kristus yang
hidup
Ø Asisten
imam hanya berhak melayani jemaat di wilayah paroki, tempat tinggalnya. Apabila
pendah ke paroki lain, ia tidak otomatis menjadi asisten imam di paroki barunya
Ø Asisten
imam tidak mengambil-alih kepemimpinan ibadat dan homili yang biasa
dilaksanakan oleh lingkungan
3. Saran/Kritik/Evaluasi
Dari Hasil Pengamatan Tentang Asisten Imam Di Paroki-Paroki Kota Madiun
Menjadi seorang asisten imam
merupakan sebuah panggilan. Hal seperti ini tentunya dirasakan oleh setiap
orang yang dipanggil untuk menerima sebuah tugas pelayanan umat. Tidak jarang
ada orang yang menolak untuk tugas pelayanan kepada umat dengan alasan karena
pribadinya belum siap, karena masih ada masalah, menilai pribadinya tidak
pantas, dan sebagainya. Namun ada juga orang yang siap untuk menerima tugas
Gereja, misalnya dengan menjadi asisten imam. Hal ini menjadi sebuah anugerah
bagi orang yang menerima tugas pelayanan seperti ini. Apalagi ia menerima
selain mungkin karena keinginan dari dalam dirinya sendiri, namun juga
diusulkan oleh umat dan pastor paroki. Suatu kebahagiaan bagi orang yang
menerima tugas menjadi asisten imam.
Namun perlu diperhatikan dalam
mengemban tugas menjadi asisten imam. Asisten imam tentunya akan menerima
segala tantangan hidup, seperti orang lain pada umumnya. Tugas menjadi asisten
imam harus senantiasa di jalankan dengan baik, dan perlu kerendahan hati dalam
mengemban tugasnya. Dari pengamatan yang saya lakukan, asisten imam yang ada di
paroki St.Cornelius dan Mater Dei sudah sangat baik dalam mengemban tugasnya.
Saya mengamati bahwa mereka menerima tugas menjadi asisten imam dengan penuh
kebahagiaan. Meskipun demikian, menjadi asisten imam tetap harus konsisten
terhadap tugas pelayanannya, terutama pada saat perayaan Ekaristi. Dalam
perayaan ini, asisten imam mendapat tugas untuk membagikan Komuni Kudus kepada
umat beriman. Tugas seperti ini sudah terlihat jelas bahwa mereka melakukannya
dengan baik, yang secara khusus pada hari Minggu. Namun terkadang juga, dalam
perayaan misa harian, mereka seperti jarang terlihat. Pada misa harian, yang
secara khusus saya mengamati pada hari kamis, terkadang ada asisten imam yang
datang dan membantu membagikan komuni. Namun terkadang juga ada yang tidak
datang sehingga tugas untuk membagikan komuni diemban oleh suster. Meskipun
para suster juga dapat membagikan komuni, namun tugas asisten imam dalam hal
ini jangan dilupakan bahwa asisten imam mendapat tugas yang salah satunya ialah
membagikan komuni.
Dalam pengamatan saya, ada asisten
imam yang dengan semangat membagikan komuni. Sambil membagi komuni, ia dengan
semangat dan dengan suara lantang berkata “Tubuh Kristus”. Namun ada juga yang
suaranya pelan bahkan tidak terdengar. Padahal sesungguhnnya dalam membagikan
komuni, harus mengucapkan “Tubuh Kristus” dengan suara yang jelas, lantang dan
terdengar oleh orang yang menerima komuni. Hal seperti ini perlu diperhatikan
oleh asisten imam. Pastinya asisten imam sudah mendapat pengajaran dari Gereja
agar tugas yang diembannya dapat berjalan dengan baik. Sehingga saat membagikan
komuni asisten imam dapat mengucapkan “Tubuh Kristus” dengan semangat dan
lantang sehingga umat yang menerima komuni dapat mendengar.
Pada saat membagikan Komuni Kudus,
terkadang asisten imam tangannya masih gemetar, sehingga sedikit lama dalam
memberikan komuni. Tidak tahu kenapa penyebabnya, namun perlu adanya kesiapan
rohani dan fisik yang kuat agar kejadian seperti hosti terjatuh tidak terjadi. Selain
itu, ada asisten imam yang tidak melihat umat yang menerima komuni. Ia
melihatnya terfokus pada hosti dan saat memberi tidak mengangkat dan
melihatkannya pada si penerima sehingga langsung diberikan ditangan penerima
dan terkadang tidak mengucapkan “Tubuh Kristus”. Asisten imam perlu memiliki
kepribadian yang sehat, dewasa, dan kehidupan afeksi-emosi yang seimbang. Hal
ini penting supaya seorang asisten imam selalu siap sedia dalam tugas
pelayanannya. Sehingga selalu siap menerima tugas bila dibutuhkan baik secara
mendadak atau sudah direncanakan. Sebagai contoh misalnya pada saat Misa baik
itu hari minggu atau hari lainnya, terkadang tidak ada asisten imam yang datang
membantu romo menerimakan komuni. Hal ini penting menyangkut salah satu tugas
asisten imam yakni penerimaan Komuni Suci kepada sesama
umat beriman dalam Misa.
Selain
itu asisten imam perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan liturgis dan peribadatan
yang memadai. Sesuai dengan jabatan yang diembannya bahwa ia memiliki
kewenangan yang secara khusus dalam bidang liturgi. Hal ini tentunya
berpengaruh terhadap kinerjanya, sebab kalau seorang asisten imam tidak
memiliki pengetahuan dan keterampilan liturgis yang memadai dapat menyebabkan
kurangnya kepercayaan umat terhadap dirinya. Maka seorang asisten imam perlu
memiliki hal itu agar kegiatan liturgi yang diadakan dapat berlangsung dengan
baik. Dan apabila ada kegiatan liturgis yang mendadak, seorang asisten imam
telah siap untuk melaksanakannya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Menjadi seorang asisten imam
merupakan suatu anugerah bagi orang yang menerimanya. Sebagai suatu anugerah karena ia dipilih atas
usulan umat dan pastor paroki dan tentunya tidak bisa dilepaskan dari peranan
Allah yang juga telah memanggilnya untuk menjadi asisten imam. Setiap umat
beriman kristiani memiliki hak untuk melayani sesamanya, misalnya saja dalam
kegiatan liturgi. Sehingga setiap orang yang dipercaya umat untuk menjadi
asisten imam tentunya memiliki pengalaman hidup baik. Umat memberi kepercayaan
kepadanya untuk menjadi asisten imam berkat segala hal baik yang telah
dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Umat percaya bahwa seorang asisten
imam dapat menunaikan tugas pelayanannya dengan baik. Meskipun demikian,
menjadi asisten imam memang banyak tantangan yang dihadapi. Banyak pengetahuan,
keterampilan yang harus ditekuni yang secara khusus menyangkut bidang liturgi.
Sehingga setiap tugas yang harus diembannya dapat berjalan dengan baik. Sesuai
dengan pengertiannya, bahwa asisten imam adalah orang-orang awam yang
ditugaskan oleh Uskup untuk membantu imam menerimakan Komuni Kudus dan
melaksanakan tugas yang diberikan oleh imam. Dalam hal ini tentunya asisten
imam memiliki peranan penting dalam kehidupan Gereja, seperti membantu imam
menerimakan Komuni Kudus. Tidak semua umat awam dapat mengemban tugas tersebut,
sehingga provisiat bagi setiap orang yang menjadi asisten imam karena telah
dipilih dan dipercayai untuk mengemban tugas yang telah ditetukan oleh Gereja.
DAFTAR
PUSTAKA
Seksi Liturgi Paroki St.Cornelius dan Mater Dei. 2000. Panduan Asisten Imam. Madiun: Paroki
St.Cornelius.
Windhu Marshana, I. 1997. Mengenal
ruangan, perlengkapan, dan petugas liturgi. Yogyakarta: Kanisius.
mmorpg oyunlar
BalasHapusinstagram takipçi satın al
Tiktok Jeton Hilesi
tiktok jeton hilesi
antalya saç ekimi
TAKİPÇİ SATIN AL
instagram takipçi satın al
metin2 pvp serverlar
Takipci satin al
Perde modelleri
BalasHapusnumara onay
mobil ödeme bozdurma
NFT NASIL ALINIR
ankara evden eve nakliyat
trafik sigortası
dedektör
web sitesi kurma
Ask Romanlari
SMM PANEL
BalasHapusSmm panel
iş ilanları
instagram takipçi satın al
Hirdavatci Burada
beyazesyateknikservisi.com.tr
servis
TİKTOK PARA HİLESİ
çekmeköy alarko carrier klima servisi
BalasHapusataşehir daikin klima servisi
üsküdar samsung klima servisi
beykoz mitsubishi klima servisi
beykoz alarko carrier klima servisi
tuzla lg klima servisi
ataşehir beko klima servisi
maltepe lg klima servisi
kadıköy lg klima servisi