KEKAISARAN ROMAWI
Bangsa Romawi berasal dari
masyarakat Agrikultur-militer. Bangsa/kaum petani yang suka berperang dan
berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta sebagian Asia
dan Afrika. Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil
secara komprehensif. Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang
menyebar dan berkembang (ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia,
Inggris hingga Mesir. Kerajaan Romawi merupakan suatu negara yang digolongkan
sebagai “statesmanship” yaitu bangsa yang memiliki kemampuan sebagai negarawan.
Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan
kebudayaan klasik dengan kekuasaan yang bertumpu pada kekaisaran (IMPERIUM
ROMANIUM).
Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum)
adalah sebuah entitas politik sangat besar yang pernah ada. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753
SM, perlu waktu 500 tahun bagi
pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung
Italia. Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia).
Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang
Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir
dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146
SM, yang menandai permulaan dari
dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan
tertinggi selama enam abad berikutnya.
v Kelahiran
Kekaisaran Romawi
Kekaisaran
Romawi lahir pada tahun 30 SM. Kelahiran kekaisaran ini dilandasi oleh seorang
panglima perang besar Gaius Julius Caesar. Setelah memenangkan pertempuran
dengan Karthago, bangsa Romawi kembali pada masa suram dimana terjadi perang
saudara dan banyak korupsi disana-sini. Pada masa inilah Julius Caesar berhasil
meraih mimpi bangsa Romawi dengan menghancurkan Gaul dan menyebrang sampai
dengan Britania. Kehebatan Julius Caesar ini sangat ditakuti oleh para senat
Romawi termasuk Pompeii. Merasa dirinya terancam, Julius Caesar terpaksa
membawa pasukannya menyebrang dan menyerang Romawi. Kehebatan Julius Caesar
membawa petuah Romawi berhasil diambil alih dan Pompeii sendiri lari dan mati
dibunuh di Mesir. Kemenangan Julius Caesar menjadikannya sebagai penguasa Roma
dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh oleh
sekelompok orang yang masih mendukung republik pada tahun 44 SM. Di Roma
sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik dan menciptakan jabatan yang
menurut faktanya adalah seorang kaisar, yang dijadikan jabatan resmi oleh
kemenakannya Octavianus. Boleh jadi pada saat kematiannya Romawi menjadi negara
adikuasa pertama di Eropa dan dunia dengan pengecualian Macedonia dengan
Alexander dan Persia dengan Cyrus.
Setelah
kematian Julius Caesar kepemimpinan digantikan oleh Octavianus, anak angkat
Caesar. Octavianus sendiri berhasil mendirikan kekasiran setelah mengalahkan
Mark Anthony yang terlibat percintaan dengan Cleopatra di Mesir. Dalam
kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia
dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar “Augustus” yang
artinya “Yang Maha Mulia”. Dengan stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar
Octavianus maka mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian. Kebudayaan
Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini
berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan
Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri. Pada masa
Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya.
Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada kehidupan agama. Dengan
pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi. Masa
Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya
Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan dengan usaha
bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah.
v Kehidupan
Masyarakat Romawi
Kehidupan
masyarakat Romawi sangat dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya baik keadaan
lingkungan didalam dan diluar dan juga pengaruh masyarakatnya. Namun yang
paling menonjol dalam perkembangannya ialah dilihat dari segi geografisnya.
Segi geografis memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Romawi. Hal ini dapat
dilihat dari contohnya yaitu:
1.
Iklim yang nyaman dan tanah yang
subur untuk kegiatan pertanian.
2.
Roma dibangun di atas tujuh bukit di
tepi sungai Tiber, sehingga keadaannya aman dan terlindung.
3.
Aman dari serbuan bangsa asing
karena terlindung oleh alam. Di utara adalah Pegunungan Alpen, di timur
adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia. Di selatan adalah Laut Sicilia
dan di barat adalah Laut Tirenia serta Laut Liguri.
4.
Lokasinya strategis di kawasan Laut
Tengah yang cocok untuk perdagangan
Masyarakat Romawi hidup dari sektor
pertanian serta perdagangan dan pelayaran. Hubungan dagang dijalani dengan
bangsa-bangsa di sekitar Laut Tengah bahkan pada masa Kaisar Octavianus Agustus
hubungan dagang meluas sampai ke negeri Cina melalui jalur perdagangan yang
disebut “Silk Road” (jalan sutera). Mereka mengekspor keramik,
barang-barang dari besi dan perunggu, dan kayu serta minuman sejenis anggur.
Sedangkan barang impor antara lain sutera dari Cina, rempah-rempah dari
Indonesia, katun dan mutiara dari India. Dari Mesir diimpor gading, kertas dan
binatang buas. Dari Asia Barat didatangkan permadani, batu permata, garam dan
ikan.
v Sistem Pemerintahan Romawi
1.
Kerajaan
(Monarkhi) 750 SM-500 SM
Raja pertama Romawi ialah Romulus. Dia memimpin kerajaan
dengan sistem monarki. Para raja Romawi sebenarnya dari para pendatang yaitu
bangsa Etruska. Kemudian mereka memerintah bangsa asli yakni bangsa Latin.
Akibat positifnya ialah perekonomian kerajaan Roma menjadi maju. Namun negatifnya
penduduk Latin tidak senang, sehingga mereka melakukan pemberontakan yakni
dengan menggulingkan pemerintahan pada waktu itu.
2.
Republik
Romawi (500 SM-27 SM)
Pada masa ini, penduduk di bagi menjadi dua golongan yakni:
Patricia dan Plebea. Patricia berasal dari kalangan pemilik tanah yang luas
atau kelas bangsawan dan memiliki kuasa penuh atas kepemilikan tanah. Patricia
berasal dari bahasa Latin patres yang artinya ayah. Plebea berasal dari bahasa
Latin “plebs” yang berarti orang banyak/anggota kerajaan yang memiliki hak
secara tidak penuh. Pada masa ini juga terbentuk undang-undang pertama Roma
yang ditulis tahun 449 SM dengan nama “Dua Belas Tabel”. Selain itu banyak
lembaga politik, yaitu:
· Konsul adalah pemegang eksekutif untuk masa jabatan satu tahun yang
berjumlah 2 orang.
· Senat adalah Dewan yang anggotanya hanya terdiri dari orang-orang
patricia, berjumlah sekitar 300 orang, berasal dari mantan pejabat konsul
· Majelis adalah lembaga yang anggotanya berasal dari golongan
Patricia maupun Plebea.
Republik Roma juga mewajibkan
seluruh warganya masuk dinas ketentaraan. Unit angkatan perang dikenal dengan
nama Legiun yang terdiri dari 3600 prajurit. Legiun dibagi menjadi
kelompok kecil antara 60 hingga 120 orang yang disebut Maniple (secara hurufiah
berarti segenggam).
3.
Kekaisaran
Romawi 27 SM-395
Pada masa ini terjadi banyak
pergantian kaisar yang mengakibatkan banyaknya perubahan sistem pemerintahan.
Sistem pemerintahan pun berubah menjadi Kekaisaran Romawi. Di satu sisi bisa
membuat perkembangan bangsa Romawi semakin maju, namun disisi lain malah
membuat kehancuran padan bangsa Romawi. Hal ini disebabkan karena pergantian
kaisar berulang-ulang dan masing-masing kaisar memiliki kemauannya sendiri.
Para kaisar-kaisar yang pernah memimpin bangsa Romawi yakni:
· Octavianus Augustus (27 SM – 14 SM)
Kaisar pertama yang diangkat oleh senat. Gelar yang diperoleh yakni
Augustus artinya maha mulia, Imperator artinya
panglima tertinggi, Pontifex Maximus artinya
kepala agama bahkan kemudian dianggap sebagai dewa, Princep Civitas artinya warga kota yang utama. Peranannya dalam
bidang pemerintahan yakni: menghilangkan kekuasaan senat, membangun
administratif, memberikan subsidi bagi masyarakat, mengadakan konsolidasi
pemerintahan. Ia memerintah secara diktator, namun disegani masyarakat karena
pengaruhnya yang besar bagi perkembangan Romawi. Ia juga berhasil mengalakan Antonius.
· Tiberius (14
– 37): menantu kaisar Augustus.
· Caligun (37 – 41):
dianggap kaisar sinting karena mengangkat kuda kesayangannya menjadi konsul.
· Claudius (41-54):
menempatkan Inggris selatan dibawah pengawasan Romawi
· Nero (54- 68): kaisar
yang kejam dengan membunuh keluarganya, membakar Roma dengan menuduh orang
kristen sebagai pelakunya
· Galba (68 – 69)
· Otho (69)
· Vittellius (69)
· Vespasianus (69
– 79): merupakan kaisar yang membangun Colloseum.
· Titus (79 – 81):
penggempur bangsa Yahudi dan kota Yerusalem
· Domitianus (81
– 96): Ia menuntut dirinya disembah sebagai dewa.
· Nerva (96-98)
· Trayanus (98
– 117).
· Hadrianus (117
– 138): kaisar yang membangun tembok (limes) terutama di Inggris dan
Eropa Tengah antara sungai Rhein dan sungai Donau.
· Antonius Pius (138
– 161)
· Marcus Aurelius (161
– 180)
v Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi
Pada masa ini, bangsa Romawi
memiliki kepercayan yang bersifat animisme. Mereka masih memuja roh-roh yang
dipandang penting dalam kelangsungan hidup mereka. Selain itu, dalam
perkembangan peradaban romawi, mereka juga dipengaruhi oleh peradaban Yunani.
Bangsa Yunani memiliki kepercayaan yakni Polytheisme. Dengan demikian, bangsa
Romawi juga menyembah dewa dewi bangsa Yunani. Namun bangsa Romawi tetap
mempertahankan kepercayaan untuk menyembah roh-roh. Beberapa roh yang dipuja
oleh bangsa Romawi yakni:
- Vesta yaitu roh pengurus
api tungku
- Lares yaitu roh penjaga
rumah tangga dan batas ladang keluarga
- Penates yaitu roh penjaga
lumbung
v Peninggalan Budaya Romawi
Bangsa Romawi memiliki karakter
untuk membangun sesuatu yang serba indah. Mereka memiliki keterampilan yang
memadai untuk membuat sesuatu bagi kehidupannya. Yang paling menonjol ialah
keterampilannya dalam membuat bangunan. Bangunan-bangunan dibuat dengan megah,
instrumental dan tentunya memiliki daya seni yang tinggi. Mereka juga memiliki
keahlian-keahlian khusus yang sangat baik. Bangsa Romawi memiliki keahlian yang
tinggi dalam bidang seni bangunan. Mereka telah menemukan sistem beton sehingga
bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan
bekas-bekasnya sekarang. Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain:
· Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma
· Pantheon yaitu
rumah dewa bagi bangsa Romawi
· Limes yaitu
tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya 6
m
· Amphiteater dan
Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan
ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan
· Circus Maximus untuk
pertunjukan hiburan sirkus
· Cloaca Maxima adalah
saluran pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang
terpelihara dengan baik.
· Aquaduk yaitu
bangunan saluran air bersih
· Forum Romanum yaitu
gedung pemerintahan
v
Dari Republik Menuju Kekaisaran dan Kebudayaan Romawi
Awalnya
Romawi berdiri sebagai republik dengan pemerintahan ditangan konsul yang
dipilih satu tahun sekali. Bangsa Romawi pada awalnya adalah bangsa petani tapi
seiring dengan perkembangan jaman, Romawi menjadi bangsa yang materialistis dan
besar. Daerah sekitarnya ditaklukan satu persatu dengan cara peperangan ataupun
damai sehingga pada seluruh daerah Italia dapat dikuasai. Walaupun kota Roma
telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi
untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.
Romawi
ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban
Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia
menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah
pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut
bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan
berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang
menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu
berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui
secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan
Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. Roma didirikan oleh Remus dan Romulus
pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang
pahlawan Troya Yang melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh
bangsa Yuyani.
v Daftar
Kaisar yang pernah memerintah Romawi
Ø Pencetus dan pendiri Kekaisaran Romawi (49 SM – 14 M)
Ø Dinasti Yulius-Claudius (14 – 69)
Ø Tahun Empat Kaisar (68 – 69)
Ø Dinasti Flavianus (69 – 96)
· Vespasianus (69
– 79)
Ø Lima Kaisar Baik (96 – 180)
Ø Dinasti Antoninus (180 – 192)
Ø Dinasti Severanus (193 – 235)
Ø Krisis di Abad Ketiga (235 – 284)
·
Maximinus Thrax, Gordian I dan Gordian II, Pupienus dan Balbinus, Gordian III, Philippus si
Arab,
Decius dan Herennius Etruscus, Hostilian, Trebonianus Gallus dan Volusianus, Aemilianus, Valerian, Gallienus dan Saloninus, Claudius Gothicus, Quintillus, Aurelian, Tacitus, Florianus, Probus, Carus, Carinus, Numerian.
Ø Tetrarki (285 – 324)
o
Diocletian,
Augustus Wilayah Timur
Ø Konstantinus Agung (324 – 337)
Ø Anak-anak Konstantinus (337 – 361)
Ø Julian dan Jovian (361 – 364)
Ø Dinasti Valentinian (364 – 392)
Ø Kaisar Tunggal Terakhir (392 – 395):
· Theodosius I
v Kehancuran Kekaisaran Romawi
Kekaisaran
Romawi (Roma) adalah sebuah kerajaan yang cukup besar dengan wilayah kekuasaan
yang sangat luas. Ia pernah mengalami jaman keemasan, dengan tentara perangnya
yang disegani semua bangsa. Pada suatu masa, bangsa Romawi sedang berada di
puncak kejayaan, sekaligus awal dari kehancurannya. Pada saat yang bersamaan
ajaran Kristus sedang berkembang, menerangi umat manusia di wilayah kekaisaran
ini. Kaisar awal yang memerintah dengan kejam yakni Kaisar Nero. Kaisar Nero
sengaja membakar kota Roma, lalu menimpakan kesalahan kepada kaum Kristen. Para
kaisar selanjutnya pun melakukan perbuatan kejam dengan menyiksa dan membunuh
siapa saja yang mengikuti agama nasrani.
Banyak
orang pengikut agama nasrani disiksa oleh penguasa kekaisaran. Akibatnya
kekaisaran Romawi memperoleh kejayaannya yang luar biasa. Meskipun banyak
memperoleh kejayaan, kekaisaran Romawi juga diambang kehancuran. Hal ini disebabkan
dari adanya faktor penyebabnya, yakni:
· Wabah Penyakit Merajalela.
Munculnya wabah
penyakit yang menimpa kekaisaran Romawi tahun 165 yang mengakibatkan jumlah
penduduk semakin berkurang. Hal ini diperparah dengan Kaisar Commodus yang sakit jiwa berkuasa sejak tahun 180.
Terjadi banyak sekali pemberontakan di Afrika dan Inggris sehingga mengacaukan
situasi kekaisaran.
·
Perubahan di Provinsi
Kekuasaan bergeser ke sejumlah provinsi yang penduduknya
ingin tetap memelihara status Romawi. Orang Parthia di timur dan orang Inggris
di utara menimbulkan masalah baru yakni dengan maraknya kekuatan baru dari
orang Barbar, Orang Goth, Marcomanni, Frank, Alemanni, dan Vandal. Pada tahun
260-272, bangsa Romawi terpaksa melepas Hongaria dan Bavaria. Beberapa bagian
kekaisaran seperti Gaul, Inggris, dan Suriah juga memisahkan diri.
· Kekaisaran
Pecah
Pada tahun 284, Kaisar Diocletianus menilai Kekaisaran
Romawi terlalu besar untuk diperintah oleh satu orang. Ia memutuskan untuk
membaginya menjadi dua, yaitu bagian timur yang berbahasa Yunani dan bagian
barat yang berbahasa Latin. Sehingga terbentuklah kekaisaran Timur dan
Kekaisaran Barat. Kaisar menunjuk seorang wakil kaisar bernama Maximilian untuk
memerintah kekaisaran bagian barat. Tentara Romawi disusun ulang dan diperbesar
hingga mencapai kekuatan 500.000 prajurit. Pajak dinaikkan untuk membayar gaji
pasukan. Provinsi juga diatur ulang agar lebih mudah diperintah. Cara hidup
Romanitas ditingkatkan dengan menekankan kewenangan ilahi sang kaisar.
· Runtuhnya Kekaisaran
Kaisar Konstantinus berusaha memajukan kembali kekaisaran.
Ia memilih dan mengangkat orang Kristen, membangun dan mengadakan konsili
gereja, serta menjadikan agama Kristen sebagai agama negara. Pada tahun 330, ia
memindahkan ibukota ke Byzantium dan mengubah namanya menjadi Konstantinopel.
Kota ini menjadi sama besarnya dengan Roma, sementara bagian barat kekaisaran
menjadi semakin lemah dan miskin. Setelah serangan bangsa barbar yang menjarah
Roma antara tahun 410 dan 455, kekaisaran bagian barat pun runtuh. Kaisar
terakhir disingkirkan oleh bangsa Goth pada tahun 476. Setelah itu, kekaisaran
bagian barat digantikan oleh sejumlah kerajaan Jermanik. Kekaisaran bagian
timur, dikenal sebagai Byzantium, tetap berdiri hingga 1453. Kendati banyak cara
hidup orang Romawi diadopsi oleh orang Barbar, Kekaisaran Romawi pun berakhir.
· Faktor Fisik
Dalam bidang
militer kemunduran sudah terlihat pada abad 3 M seiring dengan proses
regenerasi legiun, dan terlibatnya militer dalam
urusan politik dan ekonomi. Dalam bidang politik kemunduran mulai nampak pada
tahun 180 M dimana mulai ditinggalkannya sistem adopsi yang memicu timbulnya
anarkhi militer dan pemaksaan secara sentralisasi oriental. Jumlah penduduk yang semakin berkurang sehingga pajak
semakin berkurang pula. Disamping itu kekeringan yang terjadi di Afrika Utara
yang merupakan penyuplai gandum juga memicu keruntuhan Roma. Keadaan ekonomi
negara yang kocar-kacir menjadikan penduduk Roma terjerumus ke dalam jurang
kemiskinan.
· Kekejaman Para
Kaisar Penguasa
Para kaisar pengganti Augustus
merombak seluruh kehidupan kekaisaran dan memerintah secara kejam. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya penyiksaan yang diberikan kepada mereka yang
tiidak mau menurutinya. Hal ini berakibat pada semakin lemahnya kepercayaan
masyarakat pada pengusa. Masyarakat semakin merasakan penderitaan akibat sistem
pemerintahan yang tidak karuhan. Sebab setiap kali ganti kaisar, maka berubah
pula sistem pemerintahannya dan masing-masing kaisar pengganti memiliki cara
memerintah dengan caranya sendiri. Ada kaisar yang memerintah dengan kekerasan
untuk popularitas (Contoh Kaisar Nero), ada kaisar yang memerintah demi
kesejahteraan (contoh Kaisar Diocletionus),
dan sebagainya. Akibatnya masyarakat memberontak kepada pemerintahan dan banyak
melakukan tindakan anarkisme untuk menentang pemerintahan, bahkan ingin
melengserkan kaisar yang memerintah pada waktu itu. s
v
Berkembangnya Agama Nasrani
Romawi kurang lebih tiga abad setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut Pax Romana.
Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.
Pada awal
perkembanganya agama nasrani banyak mendapat tekanan dari pemerintah karena
dianggap menyalahi kepercayaan setempat yang punya banyak dewa atau disebut
polytheisme. Sebab agama nasrani lebih menjurus ke monotheisme. Pada perkembangan selanjutnya ajaran agama nasrani mampu berkembang cukup
pesat pada golongan masyarakat bawah
dan para penguasa juga mulai memeluk agama ini. Hal ini disebabkan karena kekacauan yang
terjadi di kekaisaran Roma sehingga
menimbulkan keinginan untuk memilih agama yang lebih baik. Masyarakat Romawi sudah tidak percaya lagi pada dewa
yang mereka sembah karena mereka menganggap bahwa
dewa-dewanya tidak mampu menyelesaikan persoalan mereka.
Pada awal abad
4 M, Kaisar Roma yang bernama Konstatin memeluk agama nasrani dan melegalkan
masyarakatnya untuk menganut agama nasrani.
Pada masa pemerintahan Konstatin, agama nasrani berkembang dengan pesat. Alasan
Konstatin memeluk agama nasrani ialah saat bertempur dia melihat di angkasa salib dengan
tulisan (dengan tanda ini engkau akan menang).
Dia yakin bahwa agama nasrani adalah agama yang benar. Akibat hal ini muncullah
organisasi Gereja yang pimpin kekuasaan tertinggi yakni Paus.
Perkembangan
agama Kristen yang begitu pesat ternyata menimbulkan banyak masalah baru,
diantaranya yaitu banyak orang yang masuk Kristen hanya untuk menanamkan
pengaruh di komunitas-komunitas Kristen tersebut, sehingga banyak orang yang
masuk Kristen hanya ikut-ikutan saja tidak berdasarkan hati nurani. Dengan demikian, para pemeluk agama Kristen mulai
memisahkan diri dan pergi untuk hidup di tempat-tempat yang sepi. Dari hal ini
juga memberikan dampak baru bagi perkembangan agama nasrani seperti hidup
bertapa, munculnya sistem kebiaraan. Hal ini menimbulkan tempat untuk
peribadatan orang nasrani.
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/11/waspada-cuaca-buruk-ini-resep-jaga.html
BalasHapushttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/11/peneliti-yogyakarta-kembangkan-singkong.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/11/menahan-kencing-bisa-sebabkan-kerusakan.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523