MISTERI ALLAH
TRITUNGGAL
Ajaran
tentang Allah Tritunggal memang sulit dipahami dan sulit untuk dijelaskan.
Manusia tidak akan pernah puas untuk mencari jawaban tentang misteri Allah
Tritunggal. Namun, Allah senantiasa berada dalam persekutuan kekal yang penuh
kasih antara Bapa, Putera dan Roh kudus. Manusia yang mengimani Kristus telah
ikut ambil bagian dalam persukutuan yang penuh kasih dan kekal ini. Allah
tetaplah menjadi misteri untuk tidak pernah diketahui jawabannya. Ketika kita
berhasil menemukan jawaban dan merumuskan Allah yang penuh misteri dan tidak
terselami dengan akal budi manusia yang terbatas, maka Allah bukanlah Allah
lagi. Allah telah berhenti menjadi Allah dan akan menjadi sebuah rumusan
ciptaan manusia. Misteri tentang Allah bukanlah sebuah teka-teki karena
teka-teki itu harus dipecahkan. Misteri Allah merupakan ajaran Tritunggal Yang
Esa bagi iman kristen. Demikian juga mengenai Allah Tritunggal, Misteri Allah
Tritunggal bukan untuk dipecahkan melainkan untuk dikagumi dan dihayati kemisteriannya,
diilhami untuk menjadikan motivasi bagi kita untuk berbuat baik kepada siapa
saja serta dijadikan landasan untuk selalu mewartakan Sabda Tuhan kepada semua
orang demi kemuliaan Allah. Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah, telah
mengubah sudut pandang iman kristen tentang Allah. Akhirnya Gereja merumuskan
ajarannya tentang Allah ke dalam Tiga Kepribadian menjadi Satu (Tritunggal)
yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ajaran inilah yang kemudian dihayati oleh umat
kristen yang sungguh percaya dan mengimani Allah sebagai Maha Kuasa.
Tritunggal
Maha Kudus adalah sebuah misteri yang tidak dapat ditembus oleh akal budi
manusia. Tritunggal yang terdiri dari Tiga Kepribadian yaitu Bapa, Putera dan
Roh Kudus tetap menjadi Allah Yang Esa. Tritunggal memiliki kegiatan yang satu
dan sama tetapi setiap Pribadi Ilahi yang hadir dalam kehidupan manusia tetap
sesuai dengan kekhususannya dalam Tritunggal.
Allah adalah Maha Kuasa. Dia berkuasa atas
segala-galanya yang ada. Kemahakuasaan Allah menyebabkkan Allah itu abadi.
Allah tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir yang berarti bahwa Allah
itu selalu ada dan tidak pernah tidak
ada karena Allah merupakan sumber kehidupan yang menciptakan segala yang ada.
Dalam kehidupan manusia, Allah ialah yang Maha pengasih dan penyayang. Allah
memberi segalanya apa yang manusia minta dariNya. Seluruh kekayaan hidup bisa
ditemukan dalam Allah karena manusia memuliakan Allah sebagai sumber kehidupan.
Di luar Allah tidak ada kehidupan karena Allah adalah satu-satunya sumber
penyelenggaraan kehidupan. Orang beriman kristen mengakui Allah yang Esa.
Tetapi tidak hanya Allah yang Esa saja melainkan Yesus Kristus juga Esa yang menjadi utusan
Allah sebagai perantara hubungan antara Allah dengan manusia.
Berkat
rahmat, manusia mempunyai iman yang teguh akan Allah. Manusia yang mempunyai
iman dalam dirinya memperoleh pengharapan untuk mengenal Allah dan iman itu
mempertemukan manusia secara sungguh-sungguh denngan Allah. Walaupun manusia
dengan imannya dapat mengenal Allah tetapi Allah tetap Allah dan menjadi
misteri yang tidak akan pernah diketahui jawabannya. Tidak seorang pun yang
dapat melihat Allah. Iman akan Allah mempunyai penghayatan yang mendalam dalam
Kristus dan Roh Kudus. Berkat Roh Kudus, iman kepercayaan akan Allah senantiasa
dicurahkan ke dalam diri manusia. Orang beriman tidak hanya percaya kepada
Yesus saja melainkan percaya juga kepada Allah yang telah mengutus Yesus. Allah
telah mewahyukan Diri melalui Yesus Kristus dalam rupa manusia. “Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat
kemuliaanNya, yaitu kemuliaann yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh 1:14).
Walaupun demikian, Allah tetaplah misteri yang tidak
mungkin terpecahkan dan tidak pernah diketahui jawabannya oleh iman dan akal
budi manusia. Kristus telah memuliakan dan mewahyukan Allah melalui sabdaNya,
“Barang siapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Jika dipahami dan dihayati
dengan menggunakan realitas dan npiikiran manusia saja, maka wahyu itu akan
dipikirkan bahwa ketika manusia melihat Yesus dalam kesehariannya (foto/gambar
yesus, patung Yesus), maka manusia sungguh melihat Allah dalam kehidupan
sehar-hari. Walaupun Kristus adalah wahyu Allah tetapi Allah tetaplah misteri
dan dalam diri Kristus pun keallahan tidak tampak. Kristus telah datang ke
dunia ini sebagai kesempurnaan wahyu Allah. Dengan segala kebaikan dan
kebijaksanaanNya, Allah berkenan mewahyukan diriNya dan memaklumkan rahasia
kehendakNya. Allah mengutus Kristus yaitu Sabda yang menjadi Daging, dalam Roh
Kudus supaya manusia dengan berkat iman dapat menghadap Bapa. “Karena oleh Dia
kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.”(Ef 2:18).
Meskipun dengan kedatangan Kristus, manusia tetap tidak bisa melihat Allah
karena Allah tetap tidak kelihatan dan gambaran mengenai Allah tetap tidak sama
dengan Allah sendiri. Allah tetaplah sebuah misteri yang tidak mungkin bisa
terpecahkan.
Didalam
Tritunggal Mahakudus, Allah menyatakan kemuliaanNya melalui PuteraNya. Allah
mengutus PuteraNya yaitu Yesus sebagai Sabda yang menjadi Daging untuk
kesempurnaan dan kepenuhan wahyu. Pewartaan Yesus merupakan suatu kabar gembira
yang pertama-tama dari Allah. “Anak Allah yang hidup” yang kemudian disalibkan,
wafat dan bangkit dari kematian. Yesus berarti Allah yang menyelamatkan, sesuai
dengan identitasNya untuk menyelamatkan umatNya dari dosa dan maut. Kristus
berarti yang diurapi sehingga Allah sungguh menguduskan PuteraNya. Yesus
merupakan Kristus karena Dia dikuduskan oleh Allah, diurapi oleh Roh Kudus
untuk misi penebusan. Secara hakekat, Yesus bukanlah makhluk ciptaan Allah.
Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia adalah buah pikiran Bapa,
yang berasal dari “lubuk hati” Allah. Yesus itu abadi karena Dia lahir dari
Bapa dan bersama dengan Bapa tidak mempunyai awal dan akhir. Dalam kehidupan
Yesus, Dia adalah Allah dan Terang Dunia. Yesus telah ikut ambil bagian dalam
menciptakan segala sesuatu bersama Bapa dan Roh Kudus. Karya keselamatanNya
adalah untuk semua bangsa. Yesus merupakan sungguh-sungguh Allah dan sungguh
manusia dalam kesatuan Pribadi Ilahi dalam Tritunggal Mahakudus. Hidup Kristus
merupakan misteri keselamatan yang menghantar manusia ke misteri KeputeraanNya
yang Ilahi. Yesus menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan kembali
mempersatukan manusia dengan Allah melalui wafat dan kebangkitanNya.
Melalui
pembaptisan, manusia telah memperoleh rahmat sehingga manusia dilahirkan
kembali dalam Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Melalui Roh Kudus, manusia
dapat mengetahui tentang Allah dan Putera yang hidup dan berkuasa, meskipun
Tritunggal tetap sebuah misteri. Roh Kudus di wahyukan terakhir dari
pribadi-pribadi Tritunggal Mahakudus. Tetapi melalui rahmat Allah, Roh Kudus
yang pertama membangkitkan iman dan
mengkomunikasikan kehidupan manusia yang mengakui Bapa dan Yesus sebagai
kekal dan kuasa. Roh Kudus adalah pribadi ketiga Allah yang Mahakuasa. Dia
adalah Tuhan Allah. Dia juga sehakekat dengan Bapa dan Putera yang disembah dan
dimuliakan oleh manusia. Roh Kudus adalah Allah yang menguduskan dan selalu
hadir dalam hati manusia. Roh Kudus telah menciptakan hubungan yang erata
antara Allah dengan manusia. Roh Kudus selalu bersabda dalam hati manusia untuk
selalu berbuat baik kepada semua orang. Melalui Roh Kudus, umat beriman bersatu
dengan persekutuan Kristus bersama Allah Bapa di surga.
Tuhan Yesus akan selalu hadir dan menyertai kita dalam langkah kehidupan kita
BalasHapusAmin,, Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita... Dia selalu menyertai kita...
HapusTuhan Yesus Kristus = Adonai Yeshua haMashiach = אדני ישוע המשיח
Hapus🕎✡🐟✝🕊🇮🇱
שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד
BalasHapusואהבתא את יהוה אלהיך
בכל לבבך ובכל נפשך ובכל מאדך
ואהבתא לרעך כמוך
Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu ( Adonai ) ekhad
V'ahavta et YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafsheka uvkol meodekha
V'ahavta lereakha kamokha
Dengarlah, hai Israel: YHWH ( Adonai ) Elohim kita: YHWH ( Adonai ) itu satu
Dan kasihilah Adonai Elohimmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu
Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri
( Ulangan 6 : 4 - 5, Imamat 19 : 18 )
Ayat-ayat ini pernah dikutip oleh Yeshua ( ישוע, nama Ibrani Yesus ) dalam Markus 12 : 29 - 31.
🕎✡🐟✝🕊🇮🇱